Sabtu, 10 Maret 2012

Mau Renovasi Rumah? Perhatikan Dulu Hal Berikut

Renovasi sangat berbeda dengan menambah bangunan. Menurut para ahli bangunan, renovasi berarti ada konsep berubah yang lebih besar ketimbang hanya menambah bangunan. Maka, bila Anda memang berencana melakukan renovasi rumah, coba simak langkah-langkah berikut:

Perencanaan
Tanpa perencanaan yang baik, sulit untuk mendapatkan hasil renovasi yang baik. Perencanaan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya jumlah anggota keluarga. Jangan sampai ada ruang yang terbuang percuma.

Lihat bentuk asal bangunan
Berdasarkan bentuk asal bangunan inilah akan dapat dilakukan pembagian ruang menurut sifat dan fungsi ruang masing-masing. Misalnya ada yang sifatnya umum atau terbuka, seperti halaman depan, carport, dan ruang tamu. Kemudian ada yang sifatnya semi umum, seperti ruang keluarga, ruang makan, dan mushala. Ada pula yang bersifat pelayanan seperti dapur, ruang cuci, jemur, dan seterika. Serta tidak ketinggalan ada yang sifatnya tertutup atau pribadi seperti ruang tidur.

Kondisi fisik bangunan
Genting, dinding, dan ubin juga tak boleh dilupakan. Jangan sampai hanya setengah-setengah saja merenovasi rumah, sehingga dinding yang retak-retak ataupun genting yang bocor terlupakan. Yang juga patut diperhitungkan adalah bahwa renovasi rumah sering kali menghilangkan ruang-ruang terbuka dalam rumah. Misalnya, kita sering kali membedakan antara ruang baca dengan ruang keluarga. Pemisahan ini tentu memakan ruang yang nantinya menghilangkan ruang terbuka dalam rumah. Padahal rumah yang sehat akan dapat tercapai jika sirkulasi udara lancar. Kadang kita juga tidak perlu ruang baca dan ruang keluarga yang terpisah.

Perhitungkan aliran udara
Untuk menghasilkan rumah yang sehat, nyaman, dan tentu saja tetap cantik. Yaitu, memperhitungkan aliran masuk dan keluar dari udara tersebut. Bukaan tersebut harus diletakkan secara berseberangan sehingga udara yang masuk dapat mengalir dan dengan demikian udara dalam rumah terus berganti. Kemudian plafon dalam rumah diusahakan setinggi tiga meter sehingga udara panas tidak turun ke bawah, supaya ruangan dalam rumah tidak makin panas.

Sesuaikan dengan keuangan
Sesuaikan rancangan renovasi dengan dana yang perlu Anda sediakan. Penggunaan tenaga arsitek ataupun desain interiorpun perlu dipikirkan. Meski tidak mutlak benar, ada baiknya bila urusan rancangan diserahkan pada ahlinya. Dalam beberapa kasus, renovasi rumah sering kali melibatkan para preman yang menagihi uang untuk pengiriman material. Dalam hal ini, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan tukang yang mengerjakan rumah sehingga Anda tak perlu lagi setor pada para preman tersebut.

Mengembangkan kreativitas sendiri
Tuntutan kreatif juga diperlukan dalam rancangan yang tidak menggunakan jasa arsitek ataupun ahli desain interior. Banyak orang beranggapan bahwa menjadi kreatif itu sulit. Padahal, kenyataannya tidaklah sesulit itu. Ide untuk berkreasi dengan rumah bisa diperoleh dari buku, film, baju, atau apapun yang ada di sekitar kita. Ide juga bisa diperoleh dengan mengkonsultasikannya pada keluarga, kira-kira bagian mana yang perlu direnovasi.


sumber : disini

Sabtu, 18 Februari 2012

Cara Renovasi Rumah dengan Harga Murah


Sebagai pasangan muda yang memiliki keterbatasan dana, teman saya memutuskan untuk membangun rumah sendiri dan tidak melalui developer. Dan untuk menghemat biaya, dia merencanakan untuk memiliki rumah tumbuh. Walaupun strateginya adalah rumah tumbuh, ternyata membangun rumah awal pun tetap membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Hingga akhirnya teman saya memiliki beberapa strategi penghematan dalam membangun rumah.

Penghematan sebenarnya adalah cara untuk melakukan penekanan pada pengeluaran dan ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Saya sendiri menyarankan minimal tiga cara sebagai strategi agar biaya yang dikeluarkan bisa dikurangi. Dan cara ini juga bisa dipakai saat membangun rumah.

1. Yang pertama adalah dengan memanfaatkan diskon. Jangan sungkan, segan atau malu untuk memanfaatkan barang diskon. Toh, selama barang yang didiskon tersebut memiliki kualitas yang cukup bagus dan sesuai dengan yang kita butuhkan,why not? Coba deh sekali-kali datang ke hypermarket khusus barang-barang bangunan. Terkadang, diskonnya sangat besar sekali lho. Apalagi harga bahan bangunan saat ini cukup mahal. Diskon yang cuma 10% pun akhirnya akan terasa besar.

2. Yang kedua adalah cerdik memanfaatkan strategi eliminasi dan substitusi. Maksudnya? Tidak semua barang diskon dijual dalam jumlah yang cukup banyak dan sesuai kebutuhan. Kadang ketika kita membutuhkan ubin 10 buah, yang tersedia di toko dengan harga diskon hanya ada 8 buah. Nah, di saat seperti ini jangan keburu menyerah. Kita bisa mengakalinya dengan cara-cara yang kreatif. Misalnya, kita justru bisa membuat corak-corak atau desain dengan menambahkan ubin warna lain yang kebetulan didiskon juga atau harganya cukup miring. Atau kita bisa memadu-madankan dengan desain lain.

Contoh lain dari strategi substitusi eliminasi ini juga bisa diterapkan pada rangka atap rumah. Misalnya kalau biasanya kita menggunakan kayu, kita bisa mulai melirik rangka baja. Atau kita tidak perlu memaksakan diri menggunakan kusen kayu jati baru yang cukup mahal, dan malah memanfaatkan jati bekas rumah tua yang justru lebih kuat namun dengan harga lebih murah. Memang kusen tersebut sudah memiliki ukuran tersendiri, tapi bisa kita akali. Intinya adalah,be creative dengan cara ini.

3. Nah, yang terakhir adalah mengambil harga terbaik dan pas di kantong, tapi bukan berarti selalu mengambil harga yang murah. Kualitas juga tetap perlu diperhatikan. Harga terbaik bisa berarti keseluruhan biaya yang perlu kita keluarkan. Misalnya kebetulan ada kenalan yang memiliki toko bangunan dan bisa memberikan harga yang cukup murah. Tapi setelah dihitung, biaya kirimnya akan menjadi dua kali lipat dan sangat jauh dengan harga dan biaya toko lain dengan kualitas yang sama. Maka saat itu, harga yang terbaik adalah bukan dari toko teman Anda tersebut.

Harga terbaik juga bisa berlaku untuk jasa yang digunakan. Contohnya adalah saat mendesain rumah, kita bisa meminta kenalan yang cukup profesional namun bersedia memberikan ‘harga teman’.

Percaya atau tidak, dengan memadu-madankan ketiga cara ini, kita bisa cukup menghemat biaya. Dan mungkin kita akan cukup kaget ketika menghitung ulang penghematan yang telah dilakukan. Hanya saja, cara-cara ini juga memiliki kelemahan, terutama untuk pribadi yang tidak memiliki cukup banyak waktu untuk berjalan-jalan atau survei. Nah, akhirnya tentu saja semua adalah pilihan. Anda bisa saja menjalankan cara ini sendiri atau meminta bantuan orang lain dengan tambahan biaya untuk jasanya.

sumber : disini

Tips Renovasi Rumah Hemat


Anda ingin merenovasi rumah anda dengan hemat? Simak beberapa tips untuk renovasi rumah hemat dan berkualitas berikut ini:
  1. Bikin konsep renovasi secara matang. Yakni dengan cara penentuan bagian rumah mana saja yang ingin kita perbaiki, bagaimana desainnya, apakah kita akan menggunakan kembali material lama atau tidak, dsb. Perlu diingat bahwa bila ingin menggunakan material lama, maka tentunya harus dibongkar secara hati-hati agar bahan lama tidak rusak. Penentuan dalam desain ini sangat berguna agar hasilnya sesuai dengan yang kita inginkan, tanpa adanya perencanaan yang matang maka akan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan keinginan sehingga kita harus membongkarnya kembali, dan dengan begitu biaya yang dikeluarkan lebih banyak. Konsep yang matang juga membantu tukang mengerjakan dengan lebih cepat.
  2. Penentuan bahan bangunan dan kualitas material bangunan yang akan digunakan. Bila dana kita terbatas, maka tidak ada salahnya kita menggunakan barang barang berkualitas sedang atau bahkan barang bekas. Apabila kita bisa memilih dengan cermat, maka kita bisa mendapatkan barang bekas tapi berkualitas cukup baik.
  3. Penggunaan barang berkualitas sedang misalnya: keramik lantai, kayu-kayu, kusen, atau cat interior. Perlu anda ketahui bahwa keramik yang dipasang dengan teknik yang baik dapat menghasilkan lantai yang indah walaupun menggunakan keramik kualitas sedang. Bagian bagian rumah yang wajib menggunakan barang-barang dengan kualitas baik adalah pada bagian pondasi rumah, pipa air yang ditanam, struktur bangunan dan rangka atap. Anda bayangkan bila pada bagian tadi terjadi kebocoran atau rusak, maka kita harus membongkar lagi yang berarti perlu mengeluarkan uang extra. Cat eksterior atau diluar rumah sangat disarankan menggunakan kualitas baik karena bagian luar rumah biasanya terkena hujan, teriknya matahari atau udara lembab.
  4. Mengeliminir atau mengurangi bagian pekerjaan renovasi. Bila kita tidak melakukan satu bagian pekerjaan maka waktu yang digunakan lebih cepat dan dapat menghemat biaya. Misalnya : Tembok tanpa diplester yang dapat membuat tembok tampak alami.
  5. Pemilihan cara pembayaran. Pekerjaan renovasi biasanya bisa dilakukan dengan dua cara pembayaran yakni dengan cara borongan ataupun harian. Bilamana kita sudah pasti dengan apa yang akan direnovasi, dan juga bila kita sudah mengetahui konsep renovasi secara matang, maka disarankan menggunakan sistem borongan, dan bila sebaliknya maka kita bisa membayar tukang secara harian.
  6. Pemilihan waktu yang tepat untuk melakukan renovasi. Pekerjaan renovasi yang dilakukan pada musim hujan tentunya akan menyebabkan waktu pekerjaan molor yang tentunya berimbas ke biaya tukang, disamping itu untuk bagian yang berada di luar menjadi sulit kering dan bahkan bisa menjadi rusak.